Searching...
Jumat, 16 September 2011

Living Together, Sudah siapkah saya?


Saya selalu sering mendengar teman-teman L khususnya yang muda-muda, selalu mengatakan ingin living together dengan pasangannya. Katanya “alangkah menyenangkan bila kita bangun pagi ada orang yang kita cintai disamping kita, hidup serasa menjadi lebih hidup. Memang menyenangkan kalau bangun pagi ada orang yang kita cintai disamping kita dan akan lebih menyenangkan bila itu terjadi setiap hari, hidup akan menjadi lebih lengkap. Living Together itulah impian hampir setiap pasangan lesbian. Banyak teman yang tidak menyadari bahwa tinggal bersama tidak hanya tinggal bersama secara fisik saja. Living togther memang bukan diperuntukan bagi semua orang, hanya bagi mereka yang mau tumbuh oleh dan bersama orang lain, yang siap memulai perjalanan untuk menggabungkan berbagai unsur kehidupan mereka dengan kehidupan orang lain, dan dibutuhkan keberanian untuk dapat mewujudkan semua itu. Tapi apa sajakah yang perlu diperhatikan agar kebersamaan itu mempunyai arti dan tidak hanya sekedar tidur bersama. Banyak hal yang harus dipertanyakan pada diri kita dan juga pada pasangan sebelum kita memutuskan untuk Living Together. Karena banyak pasangan lesbian yang justru berpisah setelah menjalani living together. Ada beberapa hal yang bisa menjadi pertimbangan sebelum kamu memutuskan untuk Living Togther

o   Seberapa besar cinta yang kalian miliki
Cinta adalah dasar dari suatu hubungan, kalau kamu tidak yakin dengan cinta kamu jangan sekali-kali mengajak living together. Dan jangan mengajak living together ketika kamu sedang dimabuk cinta. Karena Orang yang sedang mabuk cinta biasanya lebih banyak menggunakan perasaan daripada pikiran, dan cenderung tidak rasional. Dalam hidup bersama dibutuhkan cinta yang sangat besar agar dapat mengatasi segala macam konflik dan masalah. Hanya dengan cinta yang kuat segala persoalan dapat diatasi dengan baik dan kamu tidak dapat mengerjakannya sendirian tanpa bantuan serta dukungan pasangan kamu.

o   Seberapa besar rasa toleransi kamu terhadap perbedaan atau Bad Habbit pasangan.
Hal ini diperlukan untuk dapat membina hubungan agar tetap langgeng. Karena akan banyak “surprise” baik dalam skala kecil atau besar yang akan dijumpai dalam perjalanan hidup bersama. Banyak hal yang tak terduga seperti kebiasaan-kebiasaan atau perilaku dari pasangan kamu yang tidak sesuai dengan kamu, yang akan muncul atau kamu jumpai setelah living together.
Seperti kebiasaan dia tidur : mulai dari tidur yang mendengkur atau mengeluarkan suara-suara; selalu nggak bisa tidur, kalau mau tidur harus baca buku sampai larut malam; kebiasaan bangun siang atau kebiasaan lain yang tidak nampak waktu kalian check in), Soal “makan” kadang orang menganggap hal ini sepele tapi lama-kelamaan bisa menjengkelkan (rewel dalam hal memilih makanan atau kamu harus menghilangkan makanan favorit kamu karena dia tidak suka; hanya suka makanan tertentu; cara dia makan membuat hilang selera kamu). Kebersihan diri atau lingkungan  (suka menaruh pakaian kotor sembarangan; habis mandi handuk nggak pernah dijemur; atau pasangan kamu tidak suka mandi atau ganti underwear). Suka menaruh barang sembarangan sementara kamu seorang yang rapid an teratur. Apakah dia seorang perokok berat sementara kamu tidak suka asap rokok atau sebaliknya. Mempelajari kebiasaan baru yang baik itu mudah tapi merubah kebiasaan buruk itu yang sulit. Dan seberapa besar toleransi kamu terhadap kebiasaan-kebiasaan pasangan kamu. Hal itu semua bisa diatasi bila kamu membicarakan dari awal dan dicari solusinya bersama atau minta bantuan para ahli.

o   Pembagian tugas dan kewajiban di dalam rumah
Hal ini harus jelas dibicarakan dari awal sebelum kamu memutuskan untuk tinggal bersama, jangan sampai waktu kamu habis hanya untuk bertengkar karena saling lempar tugas dan kewajiban didalam rumah sehingga hanya sedikit waktu atau energi yang tersisa untuk menikmati indahnya cinta. Tugas dan kewajiban selalu muncul di kehidupan sehari-hari dalam hubungan kamu seperti : membersihkan rumah, memasak, mencuci piring, mencuci pakaian, belanja kebutuhan sehari-hari, mengatur rumah, melakukan perkerjaan rumah tangga lainnya, membayar tagihan-tagihan, seperti tagihan listrik, air, telpon dll. Tapi pekerjaan itu akan terasa lebih ringan, lebih menyenangkan dan lebih romantis bila dikerjakan berdua, saling bahu membahu bekerja sama, dan itu akan menjadi perekat hubungan kalian.

o   Pemilihan Tempat Tinggal
Hal ini harus dibicarakan, dimana kalian akan tinggal. Apakah kamu akan menyewa rumah, paviliun, atau kos bersama. Atau kamu pindah ditempat tinggal pasangan kamu atau sebaliknya, atau memilih tempat baru yang cocok dengan kondisi kamu. Tempat tinggal sangat mempengaruhi hubungan kamu, bila kamu merasa tidak nyaman dengan tempat yang kamu tinggali itu akan membuat kamu dan pasangan stress dan itu akan mempengaruhi kwalitas hubungan kamu. Begitu juga dengan lingkungan kamu tinggal akan mempengaruhi hubungan. Apakah lingkungan kamu tinggal adalah lingkungan yang mendukung atau merugikan hubungan kamu dengan pasangan.

o   Masalah Keuangan
      Uang adalah sarana penunjang bagi kehidupan living together. Masalah keuangan bisa mempengaruhi suatu hubungan. Hal ini juga harus dibicarakan dari awal, Bagaimana kalian akan mengatur keuangan kalian. Siapakah yang akan mengatur keuangan kalian? Siapakah yang akan bertanggungjawab untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari? Siapakah yang akan membayar tagihan-tagihan? apakah kamu atau pasangan kamu termasuk orang yang boros? Banyak pasangan yang berpisah karena masalah keuangan. Tapi semua itu bisa diatur dan disiasati bersama. Jangan sampai kamu kerepotan mencari uang atau mengatur uang sedang pasangan kamu enak-enakan menghabiskan atau tidak mau tahu masalah kesulitan keuangan kalian. Jangan sampai gara-gara uang cinta kalian terkikis dan putus ditengah jalan.

o   Komunikasi & Negosiasi
Ini adalah kunci dari suatu hubungan agar bisa bertahan lama. Seberapapun besar cinta kamu terhadap pasangan kamu, bila kamu tidak pernah menyampaikannya maka akan percuma. Begitu pula sebaliknya seberapapun besar rasa tidak suka kamu terhadap pasangan kamu bila kamu tidak pernah mengatakannya, maka pasangan kamu tidak akan pernah tahu, Sebab pasangan kamu bukan seorang paranormal atau dukun yang bisa mengetahui pikiran dan perasaan kamu. Dengan komunikasi kamu bisa menyampaikan apa yang kamu rasakan dan pikirkan, baik rasa suka maupun rasa tidak suka. Atau apakah kamu cenderung mempunyai kebiasaan berkomunikasi dengan emosi (misal : mudah marah, tersinggung, menggunakan kata2 yang kasar, selalu menangis kalau diajak berdiskusi, mempunyai perasaan yang halus)  Dengan komunikasi yang baik kamu bisa berbagi banyak hal dengan pasangan kamu. Jadi komunikasi adalah hal terpenting dalam suatu hubungan, bila kamu tipe orang yang sulit untuk berkomunikasi kamu bisa mulai belajar atau kalau terpaksa kamu bisa melakukan lewat surat atau email. Selain komunikasi hal penting lainnya yang diperlukan dalam menjalin hubungan ialah negosiasi. Negosiasi diperlukan untuk mengatasi perbedaan-perbedaan agar mencapai kesamaan diantara pasangan, agar tidak ada yang merasa dirugikan dalam menyelesaikan suatu masalah.  Karena bagaimanapun pasangan adalah dua pribadi yang berbeda yang disatukan. Sehingga komunikasi dan negosiasi sangat diperlukan.

o   Hubungan dengan orang lain atau saudara
Menyatukan dua orang berarti juga menyatukan dua keluarga. Bagaimanakah hubungan keluarga kamu? Apakah ikatan keluarga kamu atau pasangan kamu sangat kuat atau tidak. Apakah kamu atau pasangan kamu  memiliki saudara yang banyak? Apakah keluarga kamu atau pasangan kamu suka intervensi? Apakah kamu atau pasangan kamu masih harus ikut membantu keuangan keluarga? Hal ini harus dibicarakan di depan karena hal tersebut dapat menimbulkan salah paham dan pertengkaran. Begitu juga dengan hubungan pertemanan. Apakah kamu atau dia suka bepergian dengan teman-teman sehingga melupakan pasangan di rumah, ataukah teman-teman kamu atau dia suka berkunjung hingga larut malam sehingga pasangan merasa terganggu atau terabaikan, ataukah kamu atau dia lebih mementingkan sahabatnya daripada pasangan.

o   Kesamaan Minat dan Pandangan Hidup
Apakah pasangan kamu mempunyai minat yang sama dengan kamu, Apakah dia seorang yang cerdas atau berwawasan sehingga cocok dengan kamu dalam membicarakan gagasan-gagasan atau pikiran kamu? Apakah dia bisa mendukung cita-cita kamu? Apakah dia juga mempunyai pandangan hidup yang sama dengan kamu? Atau dia terlalu cerdas buat kamu sehingga kamu tidak pernah mengerti apa yang dibicarakan dan dia tidak cukup sabar untuk menjelaskan ke kamu. Karena kesamaan minat dan pandangan hidup sangat diperlukan untuk hidup bersama, agar bisa selaras dan sejalan dalam menjalani hidup. Bagaimana apabilah minat kamu tidak sama dengan pasangan kamu? Apakah bisa dicapai titik temu?

o   Seberapa besar rasa pengertian, pemahaman dan dukungan
Living together bukan pacaran, di dalam hidup bersama dibutuhkan pengertian, pemahaman dan dukungan satu sama lain, agar hubungan itu menjadi langgeng dan selamanya. Apakah kamu pasangan yang suka menuntut perhatian, tetapi tidak pernah memperhatikan pasangan? Apakah kamu seseorang yang tidak bisa mendukung pasangan atau memahami pasangan tetapi selalu menuntut dukungan dan meminta dipahami? Begitu pula sebaliknya. Jadilah pasangan yang baik, yang selalu bisa memahami, mengerti dan mendukung pasangan kamu. Yang selalu ada disaat pasangan membutuhkan, yang selalu mendukung setiap langkah yang ditempuh oleh pasangan. Jadilah pasangan yang penuh pengertian yang bisa membangkitkan semangat ketika pasangan kamu sedang lemah. Jadilah pasangan yang bisa memberi. Yang tidak ragu atau malu menerima dukungan atau pujian, yang tidak tersinggung karena kritikan. Jadilah pasangan yang bisa saling mendukung, saling mengerti dan saling memahami satu sama lain. Dengan begitu hubungan kalian akan menjadi sesuatu yang saling melengkapi dan membahagiakan selamanya.

o   Seberapa besar saling percaya kamu
Saling mempercayai sangat dibutuhkan dalam living together. Karena kepercayaan adalah modal utama untuk membina suatu hubungan. Bila kamu tidak dapat mempercayai pasangan kamu maka kamu cenderung berpikiran negatif dan mencurigai pasangan kamu. Apakah kamu orang yang bisa dipercaya? Apakah kamu suka atau mempunyai kebiasaan untuk tidak mengatakan yang sebenarnya? Apakah kamu suka mencurigai orang lain? Apakah kamu bisa mempercayai pasangan kamu?

o   Seberapa besar kamu mau berkomitmen
Tinggal bersama membutuhkan komitmen untuk menjalani, karena banyak hal yang mungkin tidak kamu bayangkan sebelum tinggal bersama. Rintangan selalu ada dan seberapa besar kalian berkomitmen untuk terus mau hidup bersama? Banyak pasangan yang kalau bertengkar selalu gampang mengatakan putus atau minta putus. Bila kalian telah berkomitmen untuk terus bersama dan berkomitmen untuk menyelesaikan segala masalah dengan kepala dingin dan mencari jalan keluarnya.

Janganlah ragu dan takut untuk Living Together bila kamu dan pasangan sudah merasa siap dan yakin. Masalah akan selalu muncul dimana saja dan kapan saja dan kamu tidak akan pernah bisa menghindar. Kuncinya hadapi semua masalah yang ada, jangan pernah menghindar atau lari dari masalah, dan membiarkan masalah berlarut-larut. Hadapi semua masalah berdua dan bila kamu dan pasangan kamu merasa tidak mampu menyelesaikan masalah, segeralah minta bantuan orang lain, keluarga, teman, ahli atau konselor. Jadikanlah perjalanan hidup kalian menjadi suatu perjalanan yang menyenangkan dan menggairahkan sepanjang hidup kamu, waktu sangatlah singkat, suatu moment sekarang ada, lalu dalam sekejap berlalu. Kamu tidak bisa menghentikan waktu dan tidak bisa mengubah waktu yang telah berlalu, tetapi kamu bisa menciptakan kenangan yang akan bertahan sepanjang hidup kamu. Rayakan keajaiban cinta kamu setiap hari, buatlah moment-moment yang indah untuk mengenang cinta yang istimewa diantara kalian, mulailah hari ini dan upayakan agar setiap hari yang kamu alami bersama merupakan hari untuk mengakui cinta kamu dan mempererat hubungan.



1 comments:

  1. Ternyata Living Together dalam dunia L jauh lebih rumit daripada dalam dunia hetero yaa...
    terimakash, tulisan ini sudah sangat mencerahkan.. :-)

    BalasHapus

 
Back to top!