Searching...
Selasa, 06 Maret 2012

Anak : Benarkah aku dan pasangan menginginkannya?


Ada beberapa teman lesbian yang ingin memiliki anak. Entah itu karena insting perempuan, atau memang karena pengen. Memiliki anak bagi pasangan lesbian di Indonesia masih belum menjadi  trend seperti di luar negeri. Banyak pasangan L di Amerika, Eropa, Australia yang memiliki anak, entah itu secara adopsi, inseminasi atau mencari lelaki pembuah. Tapi di Indonesia pasangan L yang memiliki anak masih sangat sedikit. Saya punya teman dari China yang bercerita kalau teman lesbiannya meminta sperma laki-laki bule untuk inseminasi dan anak yang dilahirkan cakep banget lalu teman lesbian lainnya yang melihat jadi pengen dan mencari bule untuk diminta spermanya tetapi berhubung teman yang satu ini tidak bisa bahasa Ingris, sang bule jadi lari ketakutan. Adalagi seorang teman yang baru baru ini saya temui di New York kalau dia lagi ikut program punya anak yang bianyanya sangat luar biasa mahal. Kalau di Indonesia kebanyakan teman teman L memiliki anak dengan adopsi atau mengangkat anak dari saudara atau kerabat.

Sebetulnya apa saja yang harus diperhatikan bila kita ingin memiliki anak. Dan kenapa di Indonesia memiliki anak bagi pasangan L belum terlalu menjadi trend seperti di Luar negeri. Banyak hal yang mempengaruhi kenapa di Indonesia hal ini belum menjadi sebuah kebutuhan antara lain karena yang bersangkutan belum coming out, factor ekonomi, atau sosial budaya. sebelum memutuskan untuk memiliki seorang anak ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan :

·         Tanyalah pada diri sendiri, Motivasi apa yang membuat kamu menginginkan seorang anak?
Banyak perempuan yang ingin punya anak karena lucu, ngeliat bayi yang mungil bisa ditimang-timang, disayang-sayang dan menggemaskan. Kadang ada yang pengen punya anak agar bisa didandani dengan pakaian yang lucu lucu. Pengen punya anak karena ngeliat anak teman atau tetangga terus jadi pengen. Kalau motivasimu pengen punya anak karena senang melihat mereka lucu sebaiknya dipikirkan lagi sebab ketika mereka beranjak dewasa dan tidak lucu lagi tidak mungkin kita mengembalikannnya. Mulai bertanya pada diri sendiri apa yang kamu harapankan dengan memiliki anak?  Apa motivasimu memilik anak tersebut? Kalau kamu sudah menemukan jawaban dan yakin maka mari kita ikuti step berikutnya.

·         Bagaimana caranya  mendapatkan anak ?
ada berbagai alternatif  untuk mendapatkan anak dengan berbagai kemungkinan resikonya yang wajib dipikirkan.
  1. Inseminasi : cara ini terbilang aman secara emosi dengan pasangan karena tidak ada orang ketiga yang membuat pasangan cemburu. Tetapi ini prosedurnya agak beribet kalau di Indonesia apalagi ada aturan pemerintah berkaitan dengan praktik bayi tabung, pemerintah telah membuat ketetapan dalam pasal 16 UU Kesehatan No.23/1992 dan Peraturan Menteri Kesehatan No.73 tahun 1992 yang isinya menetapkan inseminasi buatan hanya diperbolehkan pada suami istri yang sah, lalu menggunakkan sperma dan sel telur pasangan tersebut yang kemudian ditanam dalam rahim istri.          
Resiko atau konsekuensinya :
-          Program bayi tabung memungkinkan kamu akan memiliki anak lebih dari satu (bisa kembar dua, tiga bahkan tujuh),
-          Tidak semua rumah sakit di Indonesia mau membuat program bayi tabung bagi perempuan single atau tidak memiliki suami.
-          Biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan bayi tabung tidak sedikit karena harus berkali-kali agar berhasil

  1. Memiliki anak dengan pria : Kamu bisa mengajak seorang lakil-laki untuk melakukan hubunngan seks untuk mendapatkan anak atau meminta spermanya. Bila ada yang mau memberikan spermanya mungkin bisa mememinta bantuan dokter atu bidan untuk menyuntikan sperma ke rahim kita. Ini juga harus tahu kapan masa subur kita sehingga kemungkinan untuk hamil lebih besar. Selain itu juga harus tahu bahwa spermanya prima sehingga bisa melakukan perjalanan ke indung telur.
      Resiko dan Konsekuensi :
-          Pria yang bagaimana yang kamu inginkan untuk menurunkan gen kepada anak kamu. (orang jawa selalu melihat bibit, bebet, dan bobot)
-          Apakah kamu mau dengan pria sembarang asal bisa menghamili kamu? tentu tidak khan!
-          Apakah Pria tersebut mau meninggalkan kamu kalau kamu sudah memiliki anak? Apakah dia tidak ingin ambil bagian dari anak tersebut?
-          Mencari dokter atau perawat untuk menginjeksikan sperma ke vagina dan kemungkinan gagal juga besar. Dibutuhkan tempat penyimpanan sperma.
-          Kalau kamu memilih melakukan kontak fisik langsung, harus memperhitungkan perasaan pasangan dan kemungkinan untuk gagal hamil juga besar?

  1. Adopsi : Mengadopsi anak bisa dilakukan secara legal ataupun ilegal. Kamu bisa mengadopsi lewat panti asuhan atau ke rumah sakit dan bertanya mungkin ada bayi yang terlantar. Sekarang ini banyak orang yang menawarkan anak untuk dirawat oleh orang lain. Kalau ingin mengangkat secara legal prosedur bisa di lihat di http://www.lbh-apik.or.id/adopsi.htm
      Resiko dan Konsekuensi :
-          Orang tua anak itu mungkin tidak setuju kalau anaknya memiliki orang tua angkat lesbian.
-          Bila anak itu besar akan ada kemungkinan untuk mencari orang tuanya. Tetapi bisa juga dia berterimakasih karena kamu telah merawat dengan penuh kasih sayang.
-          Kalau secara legal kemungkinannya 50/50 tergantung daerahnya masing masing.
-          Kalau illegal kemungkian yang perlu dipikirkan juga adalah surat-surat mengenai akte kelahiran sang bayi. Kalau masih kecil mungkin tidak masalah tetapi ketika sudah mulai masuk sekolah tentu ini sangat dibutuhkan.

  1. Memelihara anak dari keluarga : Mengangkat anak dari anggota keluarga sendiri biasanya lebih aman dan tidak beresiko. Kamu bisa mengangkat anak dari kakak, adik, sepupu, atau kerabat lainnya. Sebagai latihan kamu bisa ikut membantu merawat keponakan sehingga tahu bagaimana harus bangun tengah malam untuk membuat susu, mengganti popoknya yang basah, memandikan, menyuapi atau ketika sakit bagaimana merawatnya.

·         Dimanakah Kamu akan tinggal ?
Kamu harus memperhatikan dimana kamu akan tinggal. Apakah lingkungan kamu masyarakat yang cuek atau orang-orang yang usil yang selalu ingin tahu urusan orang lain. Kamu harus siap menjawab Bapaknya dimana? Jangan sampai kamu diusir dari tempat tinggal kamu karena mereka menganggap kamu merusak lingkungan mereka. Lebih aman kalau kamu tinggal di apartment tetapi ini membutuhkan biaya yang cukup tinggi. Apakah rumah kamu cukup baik dan sehat untuk dia tumbuh?

·         Seberapa besar kemampuan Finansial kamu?
Tidak sedikit biaya yang harus dikeluarkan untuk dapat memiliki anak. Kalau kamu ingin punya anak dengan hamil sendiri, maka kamu harus memperhatikan kesehatanmu dan gizi agar anak yang kamu lahirkan menjadi anak yang cerdas dan sehat. Selama Sembilan bulan kamu harus mengeluarkan uang untuk menjaga kondisimu dan sang bayi. Setelah itu kamu juga harus memikirkan biaya untuk proses melahirkan. Kalau ingin murah bisa melahirkan secara normal dengan bantuan bidan. Tetapi bila terjadi sesuatu dengan kandungan atau bayimu maka kamu harus menyiapkan uang ekstra untuk biaya operasi melahirkan. Setelah melahirkam masa penting pertumbuhan anak usia 0- 5 tahun. Pada usia tersebut anak membutuhkan perhatian lebih terhadap tumbuh kembangnya, mulai dari susu, makanannya dan juga masalah vaksinnya. Apalagi pada usia tersebut balita masih rentan dan sering sakit.  Kalau dia sakit siapa yang akan merawatnya sementara kamu harus bekerja dan biaya dokter serta rumah sakit juga tidak murah. Berarti kamu harus menyiapkan tenaga dan uang. Apakah Kamu juga sudah menyiapkan dana untuk masa sekolah yang biayanya tidak murah. Siapakah yang akan membiayai ini semua? Kalau Kamu bekerja dengan siapa dia akan tinggal ketika kamu sedang bekerja?

·         Apa yang harus kamu lakukan terhadap reaksi keluarga?
Keluarga dimanapun atau orang tua manapun selalu mengkuatirkan anaknya, apalagi kalau anaknya hamil tanpa suami. Orang tua pasti akan turut campur dengan masalah kamu. Apakah kamu sudah siap dengan reaksi dan tindakan mereka? pertama mereka akan kaget, shock, marah. kedua mereka akan mendesak kamu untuk memberitahu siapa bapak anak itu? Ketiga mereka akan memaksa kamu untuk menikah, entah dengan bapak anak itu atau dicarikan laki-laki lain yang bersedia menikahi kamu. keempat mungkin kamu diminta untuk menggugurkan anak kamu sebelum terlambat. Apakah Kamu sudah siap dan punya rencana terhadap hal ini. Mulai mengukur bagaimana reaksi keluarga kalau seumpama kamu mengangkat atau adopsi anak. Bila mereka setuju tentu ini akan lebih mudah buat kamu sehingga mereka bisa membantu merawat atau mendampingin kamu membesarkan anak.

·         Apakah kamu sudah mempertimbangkan faktor psikologinya?
Apakah Kamu siap secara mental ketika orang akan bertanya tentang bapaknya dan kehidupan kamu. Kalau anak kamu sudah besar apa yang akan kamu katakan kalau dia bertanya mengenai bapaknya? kalau kamu mengatakan meninggal dia akan bertanya dimana kuburnya? Kalau dia bertanya tentang keluarga yang punya ayah ibu, sedangkan kamu semua perempuan, kamu akan menjelaskan apa? Apa yang akan kamu lakukan kalau dia diejek teman-temannya. Bagaimana kalau dia tumbuh menjadi anak yang minder karena orang tuanya L. Kalau dia besar dan mempunyai pacar dan akan menikah, lalu calon mertuanya tidak setuju karena dia memiliki keluarga yang tidak jelas asal-usulnya. Apa yang akan kamu lakukan kalau dia marah dengan kamu dan kabur dari rumah.

·         Relasi dan anak
Apakah pasanganmu sudah siap secara mental untuk memiliki anak? Jangan sampai kamu harus pontang panting sendiri mengurus anak sementara pasanganmu cuek dan nggak peduli karena dia tidak suka dengan anak anak. Apakah pasanganmu juga mau membantu biaya perawatan sang anak? Kalau pasangan setuju dan kalian berdua memeliharanya bersama dan suatu hari terjadi perpisahan anak itu akan ikut siapa? Di Luar negeri sering terjadi perebutan anak bagi pasangan Lesbian yang berpisah. Kalau seandainya kamu yang mendapat atau yang mempunyai hak mengasuh sang anak, apa yang akan kamu katakan ketuka kamu berpisah dengan pasanganmu? Atau kalau kamu memiliki pasangan baru, apa yang akan kamu katakana?

Mendapakan atau mempunyai anak itu mungkin mudah tetapi memelihara dan membesarkan anak itu yang diperlukan tanggung jawab yang sangat besar. Saya masih ingat pada film eat pray and love yang mengatakan memiliki anak itu seperti membuat tattoo di wajah yang tidak mungkin kamu hapus begitu saja. Jadi sebaiknya pikirkanlah berkali-kali sebelum mengambil keputusan. karena ini juga menyangkut nasib seorang anak yang tidak berdosa. Apakah kita bisa bertanggung jawab terhadap masa depanya, pertumbuhan fisik maupun psikologisnya. Kita tidak bisa egois hanya memikirkan kebutuhan dan kesenangan kita saja tetapi kita juga harus memikirkan kebutuhan anak tersebut. Kalau kamu memang mencintai anak kecil dan ingin memelihara seorang anak, mungkin kamu bisa mengambil anak asuh dipanti asuhan. Kamu biayai anak itu dan setiap akhir pekan kamu ajak dia bersama kamu atau kamu membantu disana, meluangkan waktumu bersama sang anak. Dengan begitu kamu bisa melihat seberapa lama kamu bisa bertahan dan seberapa kuat atau telaten kamu menghadapi anak tersebut.

So, gals think twice if you want something! It’s easy to make a baby but it’s not easy make them healthy, happy, and grow.

0 comments:

Posting Komentar

 
Back to top!