Searching...
Senin, 30 Januari 2012

Cynthia Nixon Homoseksual?, heteroseksual? atau biseksual?


Beberapa minggu yang lalu pemberitaan ramai membicarakan Cynthia Nixon artis Sex and The city yang mengatakan bahwa “Saya pernah straight, pernah jadi lesbian, dan lesbian ternyat lebih baik," “Menjadi lesbian atau gay adalah pilihan.” katanya kepada New York Times Magazine. "Bagi saya, menjadi lesbian itu adalah sebuah pilihan. Saya mengerti bahwa bagi banyak orang tidak demikian. Tapi, bagi saya, itu pilihan, dan saya telah memilihnya. Anda tak bisa memaksakan alasan mengapa saya menjadi lesbian menurut versi Anda," katanya seperti dikutip Daily Mail. Berita ini menuai beberapa komen baik yang mendukung ataupun tidak. Salah satunya dari aktivis gay yang tidak setuju dengan pendapat Cynthia. Katanya " Menjadi lesbian atau gay bukan pilihan.Tidak sama dengan ketika Anda mempertimbangkan 'saya memilih untuk kencan dengan pria berambut cokelat ketimbang pria berambut pirang',". Lalu ada yang mengatakan kalau perempuan suka melakukan hubungan seks dengan laki dan perempuan itu berarti dia biseksual bukan lesbian. Menurut mereka menjadi lesbian bukan lah pilihan. Dan seorang kolumnis New York Times yang juga dikenal sebagai seorang gay, Frank Bruni mengatakan bahwa apa yang dikatakan Cynthia tidaklah mempunyai arti apa apa, Seseorang menjadi gay karena pilihan, genetic, atau karena apapun penyebabnya tidak akan mengurangi orang yang homophobia atau menghentikan diskriminasi terhadap LGBTI.

Kenapa hal ini memicu kritik pada kalangan aktvis LGBT di Amerika hal ini disebabkan karena menganggap bahwa statement itu tidak bertanggung jawab dan bisa digunakan orang orang yang membenci gay untuk menyerang balik kaum LGBT. Jika pernyataan Nixon benar, berarti seorang gay bisa kapan saja beralih menjadi straight, bisa juga sebaliknya. Seperti seseroang yang memutuskan untuk berhenti merokok atau memulai untuk merokok. Dengan kata lain, homoseksual bisa “disembuhkan”. Ini artinya gay adalah suatu penyakit. Pernyataan ini juga dianggap bisa merusak gerakan hak asasi yang telah diperjuangkan.
Bagi saya bukan soal pilihan atau bukan, genetic atau bukan. Setiap orang berhak memutuskan apa yang terbaik menurut dia, mau dia menjadi gay, lesbian, biseksual, transpeople, FTM,MTF, lsl, psp atau straight atau aseksual. Dan kita harus mengahargai apapun pilihannya tanpa menghakimi atau menstigmanya. Tetapi masalahnya Cynthia Nixon yang seorang public figure yang dikuatirkan komennya akan memberi dampak bagi LGBTI ataupun non LGBTI. Yang mungkin akan berdampak pada seseorang atau memberi ide kepada orang-orang yang anti LGBTI atau homophobia. Apalagi orang orang yang pengetahuan tentang seksualitas sangat minim maka mereka akan berasumsi, sebaiknya kamu memilih untuk tidak jadi lesbian.

Orang sering bingung antara orientasi seksual, dan identitas seskual. Apa sih sebetulnya orentasi seksual dan identitas seksual itu lalu apa bedanya seksualitas dan seks.
          Seksualitas adalah suatu aspek inti manusia sepanjang hidupnya dan meliputi seks, identitas dan peran gender, orientasi seksual, erotisisme, kenikmatan, kemesraan dan reproduksi. Seksualitas dialami dan diungkapkan dalam pikiran, khayalan, gairah, kepercayaan, sikap, nilai, perilaku, perbuatan, peran dan hubungan. Sementara seksualitas dapat meliputi semua dimensi ini, tidak semuanya selalu dialami atau diungkapkan. Seksualitas dipengaruhi oleh interaksi faktor biologis, psikologis, sosial, ekonomi, politik, budaya, etika, hukum, sejarah, religi dan spiritual.
          Seks mengacu pada sifat-sifat biologis yang mendefinisikan manusia sebagai perempuan atau laki-laki. Sementara himpunan sifat biologis ini tidak saling asing, sebab ada individu yang memiliki kedua-duanya, manusia cenderung dibedakan sebagai laki-laki dan perempuan olehnya. Dalam penggunaan awam dalam banyak bahasa, istilah seks kerapkali digunakan dalam arti “kegiatan seksual,” tetapi untuk keperluan teknis dalam konteks perbincangan tentang seksualitas dan kesehatan seksual, definisi tadi yang lebih diutamakan (WHO, definisi kerja 2002)
          Orientasi seksual : Pada gender mana kita tertarik secara seksual: heteroseksual, homoseksual, biseksual. Lalu Bagaimana dengan ketertarikan pada transgender?
          Identitas seksual: Identitas sosial berdasarkan orientasi seksual: lesbi(an), gay, queer, “normal” dll.

Perbuatan dan perilaku seksual, orientasi seksual, dan identitas seksual tidak selalu berhubungan. Maksudnya, orang dapat saja melakukan perbuatan atau perilaku seksual tanpa didasari orientasi seksual tertentu dan/atau memiliki identitas seksual tertentu. Seksualitas lebih dari hanya perbuatan seksual atau siapa melakukan apa dengan siapa.  Setiap orang adalah makhluk seksual – muda, tua, selibat, nikah atau tidak, difabel, dll. Seksualitas merupakan Bagian dari kehidupan seseorang, bukan keseluruhannya. Orang memiliki identitas majemuk – seorang perempuan dapat beridentitas ibu, lesbian, perempuan karier, anak, sekaligus bersamaan. Identitas mana yang dominan pada situasi tertentu bergantung pada banyak hal.
Perbuatan dan praktik-praktik seksual bisa bermakna beda bagi masing-masing orang (seks anal sebagai ‘kontrasepsi’). Orang melakukan/tidak melakukan hubungan seks berdasarkan macam2 alasan, yang semuanya mungkin tidak mereka sadari. Individu-individu hidup dalam jaringan relasi-relasi dan dipengaruhi oleh norma masyarakat dan budaya. Ada seorang teman yang merasa jijik dengan dengan segala sesuatu yang bernama “Seks” karena dari kecil selalu ditanamkan bahwa seks itu kotor, dosa, menjijikan dan lain sebagianya sampai ketika dewasa terjadi konflik dalam dirinya antara keinginan untuk menikmati dan pikiran bahwa itu menjijikan. (powerpoint Dede Oetomo)

Orang juga sering lupa, mereka menganggap berhubungan seks hanya untuk menghasilkan anak saja atau hanya sebuah kewajiban terhadap pasangan saja. mereka lupa bagaimana menikmatinya, bahwa hubungan seks juga bisa sebagai bentuk rekreasi. Bagi saya yang penting adalah rasa nyaman , aman dan sehat apapun pilihanmu, mau homoseksual, heteroseksual, biseksual atau aseksual sekalipun. Kamu melakukannya karena kamu menyukai tidak ada yang memaksakannya dan ketika kamu tidak mau melakukannyapun tidak ada perasaan bersalah atau berdosa. Saya tidak mau mencampuradukan hal ini dengan norma norma apapun, saya hanya ingin mengatakan setiap orang berhak menikmati seksualnya, menikmati tubuhnya sendiri. Entah itu dengan bantuan orang lain, dengan bantuan alat atau melakukannya sendiri. Just enjoy for your self!

0 comments:

Posting Komentar

 
Back to top!