Seorang
teman mengeluh kalau dia sering bingung sama sikap pasangannya, yang kalo marah
bisa nggak ngomong berhari-hari alias ngambek! Sedangkan teman Femme yang lain
merasa kesal dengan pasangannya yang katanya nggak sensitive dengan
perasaannya. Dia masih kesel, e..pasangan sudah lupa penyebab dia kesel. Ada
lagi seorang teman yang merasa susah berbibacar dengan pasangannya karena
setiap kali dia memberitahu kesalahan pasangan, pasangan langsung nangis dan
menarik diri. Ada lagi seorang teman yang sering merasa kesal dengan
pasangannya yang sering berubah-berubah dan tidak merasa bersalah dengan
sikapnya ketika ditegur. Ada pula seorang teman yang merasa susah berkomunikasi
dengan pasangannya karena pasangannya itu super cuek. Dan yang satu lagi merasa kesal sama
pasangannya yang selalu meninggalkan dia ditengah diskusi masalah mereka. Ada
teman yang merasa tidak dihargai sama pasangannya karena setiap complainnya
nggak pernah didengarkan oleh pasangannya.
Komunikasi
dengan pasangan sering menjadi kendala dan kadang berakibat fatal terhadap
relasi.
Komunikasi
yang baik akan membuat sebuah relasi menjadi sehat dan menyenangkan. Tidak
hanya menyehatkan dan menyenangkan tetapi juga membuat hubungan itu dapat
bertahan dan langeng . Bagaimana berbicara dengan pasangan agar pasangan tidak
tersinggung atau salah paham dengan ucapan kita.
Tenangkan diri
Jangan
memulai komunikasi dengan keadaan emosi atau sedang kesal atau marah. Karena
kata-kata kita pasti akan tidak rasional dan cenderung untuk menyerang. Kalau
pasangan sedang marah dan emosi, usahakan tidak terpancing dengan kata-katanya.
Tetap tenang dan mencari inti permasalahannya.
Pastikan pasangan siap berdiskusi
Setelah
emosi menurun dan mulai tenang, pastikan kalau pasangan siap untuk bertukar
pikiran mengenai masalah yang kalian hadapi. Tanya kepada pasangan apakah
kalian bisa membahas masalah yang ada. apabila pasangan masih emosi dan
menunjukan penolakan sebaiknya tunggu sampai dia siap untuk berkomunikasi
Berpikir dan bersikap positif
Mulailah
dengan segala sesuatu dengan yang baik, termasuk dalam hal melihat pasangan.
Jangan pernah berusaha mencari keburukan pasangan untuk menyerang dia. Tidak
perlu mengingatkan pasangan dengan kesalahan-kesalahan yang telah dia lakukan.
Kamu melakukan diskusi dengan niat yang tulus untuk memperbaiki relasi bukan
untuk menghakimi pasangan, bukan mencari cari kesalahan pasangan tetapi
bagaimana menemukan solusi buat hubungan kalian. Kalau kita bersikap seperti
itu otomatis pasangan akan bersikap defensive dan akan menarik diri. Tunjukan
sikap sayang, cinta dan kamu ingin memperbaiki hubungan.
Jangan mind reading
Kebanyakan
dari kita cenderung suka membaca pikiran pasangan. Pasti dia gini atau pasti
dia gitu. Karena apa yang kita kira belum tentu sama dengan yang dipikirkan
pasangan. Kadang sering salah duga atau salah mengartikan apa yang dipikirkan
pasangan.
Ungkapkan dengan jelas
Seringkali
kita tidak pernah menyampaikan dengan jelas apa yang kita mau dan berharap
pasangan kita mengerti apa yang kita mau. Jangan pernah menyamakan apa yang
kamu rasakan dengan yang pasangan rasakan. Kita tidak akan bisa mendapatkan
feedback seperti yang kita inginkan kalau kita tidak pernah menjelaskan apa
yang kita inginkan. Ada sebuah cerita, seorang femme yang ingin hadiah ulang
tahun sebuah kalung berliontin hati, lalu dia mencari cara menyampaikannya
kepada pasangannya. Ketika mereka sedang bersama dia bercerita kepada
pasangannya kalau dia bermimpi mendapatkan kalung ber-liontin. “Apa ya yang artinya
mimpiku itu?tanya sang Femme. Kamu lihat aja besok”kata sang Butchi. Dengan
perasaan dag dig dug, sang Femme menunggu kedatangan pasangannya yang ternyata
memang datang membawa bungkusan dihari ulang tahunnya. Dia buka hadiah ulang
tahun dengan perasaan senang luar biasa. ketika dibuka ternyata sebuah buku
tafsir mimpi. Dan kecewalah sang femme.
Membesarkan masalah
Seringkali
kalau pasangan bertengkar tiba-tiba menjadi ahli sejarah dan pandai berhitung.
Mereka langsung mengingat semua kesalahan-kesalahan pasangan dimasa lalu.
“Dulu, kamu pernah gini atau gitu! Terus dilanjut “Sudah berapa kali kamu
melakukan kesalahan ini, atau ini bukan yang pertama kamu seperti ini!” Kamu itu selalu gitu deh! Dan nggak pernah
gini deh! Coba tanya pada diri sendiri apakah dia memang ‘selalu’ dan tidak
pernah sekalipun melakukan sesuatu yang baik? Apakah benar dia tidak pernah
melakukan? Sekalipun tidak pernah? Pasti kalau ditanya dalam keadaan baik atau
sadar jawabannya pasti beda. Kita jadi cenderung membesar-besarkan masalah atau
membandingkan dengan orang lain atau membandingkan dengan lainnya. Jadi sebaiknya tetap focus dengan masalah
yang ada dan tidak mencampur adukan dengan hal lainnya.
Apa yang
saya tulis diatas memang tidak gampang dipraktekan dan memerlukan usaha
bersama. Akan lebih baik kalau artikel ini dibaca bersama dengan pasangan dalam
keadaan santai dan mendiskusikannya bersama. Misalnya: kalau aku marah, kamu
ingatin aku ya. Ato untuk pasangan yang suka menarik diri dan diam kalau marah,
kamu bisa tanya e sayang kalau kamu marah, gmana ya caranya agar aku bisa
mengerti apa yang membuat kamu marah atau kesal, kamu ingin aku bersikap
seperti apa? Jadi coba mulai komunikasikan dalam keadaan santai tanpa bermaksud
menyerang, menjatuhkan atau menghakimi pasangan.
0 comments:
Posting Komentar