Banyak orang awam yang belum mengenal atau
mengerti tentang Priawan, bahkan dari kalangan LGBTIQ aja masih banyak yang
belum familiar dengan istilah Priawan. Priawan adalah istilah gender ketiga
untuk Female to Male. Priawan bisa juga diartikan dengan Pria bertubuh
wanita. Kata Priawan muncul dari diskusi teman teman di milis LBTI yang mencari
istilah pengganti untuk FTM (Female to
Male) yang gue banget atau yang
bercita rasa Indonesia. sebelumnya muncul beberapa istilah seperti Wandu yang
dari jawa artinya wadon neng dudu (bukan perempuan), lalu ada yang mengusulkan
lelan atau lesbian lanang, yang artinya lesbian laki laki, ada yang
bilang kipper artinya laki laki perempuan, dan ada yang bilang laora atau laki
laki ora (bukan laki laki) dan akhirnya muncul istilah Priawan atau Pria wanita
diambil dari lawan kata waria atau wanita pria.
Ternyata istilah ini disukai teman teman yang
merasa dirinya laki laki dengan tubuh perempuan, karena lebih terdengar simpel
dan gampang dipahami. Kalau kita mau berbicara soal istilah, banyak sekali
istilah yang beredar di masyarakat yang kemudian menjadi identitas gender
seseorang, seperti : calalai, calabai,
khantil, senthul, hunter, bissu, binan, waria, gathoy, bujang gadieh, wandu,
wadam, bencong, makcik, pondan, mak nyah, Aqua, banci, kawe kawe, sekhong, dan
masih banyak lagi istilah yang hampir di tiap daerah mempunyai istilah masing
masing.
Dari segi bahasa dan terminologi, begitu
banyak istilah yang menunjukkan keberagaman identitas gender. Istilah-istilah
ini muncul karena masyarakat awam hanya memiliki paham binary yaitu laki laki
dan perempuan. Kalau secara seks, biologi seseorang dikatakan laki-laki
apabila:
-
Menghasilkan
sperma
-
Penampilan
jasmaninya (anatomi) terdapat : penis (pelir, zakar) dan skrotum (buah pelir,
buah zakar),
-
Susunan
kromosom: XY.
Sedangkan biologi perempuan:
-
Menghasilkan
ovum
-
Penampilan
jasmaninya (anatomi) ada: klitoris (kelentit) dan vagina (puki), payudara
(susu), organ reproduksi, dan
-
Susunan
kromosom: XX.
Dan lainnya adalah Interseks, merupakan
istilah umum yang digunakan untuk berbagai kondisi di mana seseorang lahir
dengan anatomi seksual dan reproduksi yang tampaknya tidak sesuai dengan
definisi tipikal perempuan atau laki-laki
Selama ini masyarakat mengetahui bahwa
Identitas Gender hanya ada Perempuan, Laki-laki. Meskipun ada sedikit yang
mengetahui ada juga Transgender laki-laki ke perempuan yaitu Waria. Masyarakat
masih belum mengenal atau familiar dengan Transgender Perempuan ke laki-laki
atau Priawan. Banyak yang menyamakan dengan Lesbian. Bahkan di kalangan Lesbian
masih banyak yang bingung apa bedanya dengan Butchi. Padahal Butchi adalah
label dalam Lesbian seperti halnya Femme, Butchi, Andro/No-label dan mereka
masih menghayati dirinya sebagai perempuan dan itu hanyalah ekspresi gender
mereka. Sedangkan Priawan adalah seseorang secara biologis adalah perempuan
tapi dia menghayati dirinya adalah laki-laki
Bagaimana Priawan menjadi sebuah identitas?
Identitas adalah keseluruhan gagasan tentang diri seseorang di mana gagasan
tersebut dibentuk di masa kini dan terdapat kesinambungan antara bagaimana
seseorang membentuk dirinya di masa lalu dan bagaimana ia membentuk dirinya
menjadi seseorang di masa depan. Sehingga dapat dikatakan bahwa identitas
seseorang dibentuk berdasarkan pengalaman masa lalunya yang secara kontinum
berkaitan dengan situasi di masa kini dan aspirasi seseorang di masa depan.
Ketika komponen tersebut saling berhubungan menjadi bagian dari identitas
seseorang. Ketika seseorang menerima dan mengakui dirinya sebagai seorang
Priawan tentu mengalami pergulatan identitas sehingga sampai pada akhirnya dia
merasa nyaman dan menemukan identitas dirinya sebagai Priawan.
Kenapa sosialisasi Priawan ke masyarakat dan komunitas itu penting? Menurut West & Zimmerman: “Gender is not a noun- a “being”–but a “doing”. Gender is created and reinforced discursively, through talk and behavior, where individuals claim a gender identity and reveal it to others” (Gender bukan sebagai suatu kata benda–“menjadi seseorang”, namun suatu “perlakuan”. Gender diciptakan dan diperkuat melalui diskusi dan perilaku, dimana individu menyatakan suatu identitas gender dan mengumumkan pada yang lainnya). Dengan mesosialisasikannya, masyarakat jadi lebih bisa mengenal dan memahanmi tentang apa itu Priawan dan semua informasi terkait priawan, sehingga masyarakat tidak lagi mendiskriminasi priawan karena identitas gendernya tersebut.
Dengan adanya istilah Priawan ini, kita mempunyai ruang aktivisme membangun emansipasi dan sekutu atau dukungan untuk memperjuangkan hak-hak Priawan. Kita bisa bersama memperjuangkan kesetaraan dan keadilan identitas gender Priawan. Agar bisa berpartisipasi secara aktif dan produktif (secara sosial, ekonomi dan politik) dalam masyarakat termasuk akses ke sumberdaya, pelayanan kesehatan dan pendidikan, tenaga kerja dan pekerjaan, informasi dan manfaatnya.
Referensi :
-
Puspitawati,
H. 2012. Gender dan Keluarga: Konsep dan Realita di Indonesia. PT IPB Press.
Bogor.
-
Parthami,
Putu Wisudantari. 2009.Konstruksi Identitas Gender. Fpsi UI
-
Kurus
Gender dan Seksualitas, 2010. Materi Gender, Seks dan Seksualitas. GAYa
NUSANTARA. Surabaya
Siapa tau bisa menambah referensi tentang gender, buku "konstruksi patriarki dalam tafsir agama : sebuah jalan panjang" karya Dr. Inayah Rohmaniyah, S. Ag. M. Hum. M.A.. harganya 25 rb aja.. mumpung lg promo.. azkyka@gmail.com
BalasHapusSiapa tau bisa menambah referensi tentang gender, buku "konstruksi patriarki dalam tafsir agama : sebuah jalan panjang" karya Dr. Inayah Rohmaniyah, S. Ag. M. Hum. M.A.. harganya 25 rb aja.. mumpung lg promo.. azkyka@gmail.com
BalasHapus