Beberapa hari yang
lalu, saya membaca posting seorang teman yang ingin sembuh dari lesbian.
Sebelumnya saya juga membaca postingan di sebuah group FB lesbian yang bertanya
bagaimana caranya menjadi Straight. Tidak sedikit lesbian yang merasa menjadi
lesbian adalah sesuatu yang salah dan sebuah penyakit yang bisa disembuhkan.
Hal ini antara lain disebabkan karena pengetahuan mereka tentang orientasi
seksual masih minim. Disamping itu pola asuh keluarga yang selalu menekankan
pada hubungan yang patriaki dan harus sesuai dengan agama juga menjadi salah
satu faktor yang mempengaruhi pemikiran tersebut. Sehingga banyak lesbian
(muda) yang merasa bersalah dan berdosa ketika tahu dirinya lesbian. Belum lagi
dorongan orang tua dan keluarga yang menuntut dia untuk sembuh dan kembali lagi
menjadi “normal” menurut mereka.
Di Amerika ada sebuah
gerakan yang disponsori oleh gereja yang mengklaim bisa menyembuhkan gay atau
lesbian. Mereka juga mempunyai camp untuk penyembuhan homoseksual. Ada beberapa
macam terapi yang digunakan oleh mereka. Antara lain Conversion
Therapy atau yang biasa dikenal dengan Reparative Therapy. Mereka
menganggap bahwa Homoseksual adalah gangguan jiwa. Teknik yang mereka gunakan
seperti menggunakan kejut listrik (electric shock) pada tangan atau alat
kelamin, menggunakan obat-obatan penenang dan memutarkan film hubungan seks
laki-laki dengan perempuan, dan meminta untuk masturbasi, visualisasi, dan
intervensi spiritual.
Ada juga Terapi
Kognitif dan Behaviour yang katanya bisa menyembuhkan gay atau lesbian. Atau
yang menurut Dean Byrds sebagai "Gender - Affirmative Therapy." Yang
didalam salah satu terapinya adalah merusak pola ketertarikan homoseksual atau
yang bisa membuat mereka tidak tertarik dengan lesbian, seperti:
·
Mulai
meninggalkan dunia Lesbian. Tahapan ini dimulai dengan: 1) Menjauhi semua yang
berhubungan dengan dunia Lesbian atau yang berbau Lesbian, baik itu orang,
majalah, buku-buku, gambar-gambar atau membuka milis, situs-situs lesbian; 2)
Menghapus account FB lesbian; 3) Menghapus semua teman lesbian di FB dan
meninggalkan group lesbian di FB; 4) Membuang semua koleksi film lesbian dan
juga novel atau bacaan lesbian.
·
Berhenti
berfantasi dengan dunia lesbian atau membayangkan berciuman, bercinta atau
bahkan sekedar bergandengan tangan dengan perempuan manapun. Dalam tahapan ini
jika fantasi lesbian tersebut terlintas dalam pikiran harus langsung dialihkan
ke hal lain dan diganti berfantasi dengan laki-laki, membayangkan berciuman dan
bercinta dengan pria dan melakukan mastrubasi dengan membayangkan bercinta
dengan pria.
·
Menghilangkan
perasaan suka bila melihat femme, butch, atau cewek yang menarik hati. Tahapan
ini dianjurkan dengan memalingkan wajah atau bila perlu tutup mata untuk
menghindari perasaan suka. Dan kemudian menumbuhkan perasaan tidak suka atau
perasaan biasa saja bila melihatnya dan diganti dengan belajar menyukai
laki-laki.
·
Dan yang
terakhir adalah intervensi dengan agama.
Apakah terapi ini bisa
berhasil menyembuhkan lesbian dan membuat mereka kembali menjadi straight? Di
Amerika akhir-akhir ini tumbuh subur gerakan ex-gay, yang katanya mereka sembuh
dari gay dan membuat heboh. Mereka mengatakan bahwa didukung oleh para
therapist dan tentunya gerakan ini dilakukan oleh gereja yang homophobic.
Yang lebih mengejutkan
lagi adalah Exodus president Alan Chambers yang biasa dikatakan sebagai ex-gay”
ministry in the US. Mengaku telah melakukan hubungan gay selama menjabat
menjadi Presiden. Dia meminta maaf kepada komunitas LGBTI karena dengan gerakan
mereka itu telah menyakiti orang-orang LGBTI dan menimbulkan trauma. Dia
mengakui belum pernah menemui satu orangpun yang sukses merubah orientasi
seksualnya dan menjadi hetero karena terapi ini. Dan akhirnya dia menutup Exodus
(ex-gay theraphy) dan meminta maaf kepada semua aktifis dan komunitas LGBTI.
Teman saya seorang
lesbian yang tinggal di Australia juga pernah ikut terapi behaviour untuk
menjadi straight. Dia mengatakan menjauhi teman-teman lesbian dan tidak
berhubungan dengan mereka itu mudah. Tapi ketika mencoba menjalin hubungan
dengan pria itu yang paling sulit. Karena terapi itu, dia malah menjadi
tertekan dan depresi. Apalagi terapi itu menggunakan faham keagamaan yang
menekankan kepada dosa. Akhirnya dia berhenti dan jatuh cinta dengan perempuan.
Orang yang tidak
mengerti beranggapan bahwa lesbian itu bisa disembuhkan dan bisa kembali
menjadi straight. Kalau asumsi ini memang benar berarti ada kemungkinan juga
perempuan straight bisa dijadikan lesbian? Apakah bisa seperti itu? Apakah
semua orang bisa jatuh cinta kepada sembarang orang? Tentu tidak bukan. Setiap
orang itu unik dan mempunyai perasaan, pikiran dan kesukaannya masing-masing.
Saya percaya, seorang lesbian sekalipun tidak akan langsung jatuh cinta dengan
setiap perempuan yang dilihatnya. Mereka juga mempunyai kesukaannya
masing-masing.
Kalau ada orang hetero
yang bertanya apakah anak lesbian bisa menjadi hetero? Mungkin harus dibalik
pertanyaannya apakah ibu atau bapak bisa menjadi homoseksual? Sebetulnya bukan
bisa menjadi straight atu tidak? Tapi pertanyaan yang harus ditanyakan itu
adalah apakah kamu bisa nyaman menjadi dirimu sendiri? Kalau kamu lesbian dan
dipaksa menjadi straight dan berhubungan dengan laki-laki, apakah kamu bisa
nyaman atau bahagia?
Daripada bingung
mencari cara bagaimana bisa menjadi straight bukankah lebih enak kalau kita
belajar menerima diri sendiri dan berdamai. Sambil membuat diri kita berdaya
dan berprestasi dengan karya kita. Kalau kita bisa menunjukan sebagai lesbian
yang mempunyai prestasi tentu orang akan lebih menghargai dan menerima diri
kita. Siapapun diri kamu apapun orientasimu atau identitasmu, jadikanlah dirimu
yang terbaik yang kamu bisa. Jadilah lesbian yang cerdas, bijaksana, berjiwa
pemimpin dan berjiwa sosial. Itu akan lebih menjadikan diri kita bahagia
sebagai seorang manusia ciptaan Tuhan.
0 comments:
Posting Komentar