Ada teman yang curhat
kalau dia merasa capek dengan pasangannya. Pasangannya itu tidak punya semangat
hidup dan tidak mau berusaha untuk membangun masa depan yang lebih baik. Dia
sudah berusaha menasehati dan membantu tetapi masih saja seperti itu. Teman
saya ini bertanya bagaimana caranya mengubah pasangannya ini?
Rena bercerita kalau
pasangannya Shinta, itu suka sekali marah. Apa saja bisa memicunya untuk menjadi
marah dan membuat Rena takut. Rena sangat mencintai Shinta dan dia ingin Shinta
berubah. Rena ingin Shinta menjadi orang yang sabar dan bisa mengendalikan
diri.
Cathy merasa capek dengan
Ellen yang selalu mengeluh dan complain tentang apa saja. Ellen selalu saja
berpikiran negaitif dan selalu curiga. Mereka sering bertengkar karena hal itu.
Apa saja bisa dia komplain atau keluhkan. Mulai dari jalanan macet sampai
makanan di restoran, kadang ketika hangout dia bisa mengeluh panjang lebar
tentang seseorang.
Riris ingin putus dengan
Sandy karena Sandy orangnya pemalas dan tidak mau bekerja. Selama 3 tahun
berelasi, Riris yang selalu membiayai hidup mereka. Kalau bekerja, Sandy hanya
bisa bertahan 3 bulan dan selalu dipecat karena tidak pernah disiplin. Sering terlambat,
merokok waktu bekerja, sering menghilang dari pekerjaan dan masih banyak lagi. Dan
dia selalu menyalahkan orang lain.
Pasangan bermasalah bisa
bermacam-macam, mulai dari perilaku yang negatif, pemabuk, penjudi, suka marah,
melakukan kekerasan, atau yang ringan tetapi akan menganggu lama-lama. Kata
orang berelasi atau memilih pasangan itu seperti memilih kucing dalam karung.
Kita tidak pernah tahu sifat pasangan yang sebenarnya sampai kita tinggal
bersama. Berbeda pandangan, berbeda kebiasaan itu biasa tetapi kalau kebiasaan
atau perilaku itu sudah menganggu kita, apa yang harus dilakukan.
Banyak pasangan lesbian
yang bertahan dalam lingkaran relasi yang tidak sehat. Mereka tidak ingin putus
nyambung dalam berelasi dan ingin mempunyai relasi yang bisa bertahan sampai
puluhan tahun. Mereka berusaha mengubah pasangannya seperti yang diinginkan.
Ada yang mengatakan”Sebetulnya dia itu baik mbak kalau lagi nggak kumat!” atau
“Dia itu cinta mati sama saya, Kak!, tapi sifatnya itu lho yang kadang membuat
saya capek!” Yang selalu menjadi
pertanyaan teman-teman adalah “Bagaimana ya Kak mengubah pasangan saya?”
Perlu diingat bahwa kita
tidak bisa mengubah orang lain, apalagi kalau yang bersangkutan tidak mau atau
tidak merasa kalau dirinya bermasalah. Kita tidak bisa menolong orang lain
kalau orang tersebut merasa tidak perlu pertolongan. Kita tidak bisa mengubah
pasangan kita tapi yang bisa kita lakukan adalah seberapa besar kita mau
bertoleransi dengan sikap atau sifat pasangan tanpa menyakiti diri sendiri.
Ingat!Kamu tidak bisa
mengubah pasanganmu. Kamu harus bisa menerima kenyataan kalau Dia tidak bisa diubah
sesuai keinginanmu tetapi kamu bisa mengubah dirimu sendiri. Mengubah diri
bagaimana menghadapi situasi yang sulit, menghadapi perilaku pasangan tanpa
merasa tersakiti atau menderita. Kamu harus bertanya pada diri sendiri.
Seberapa kuat kamu bisa mentoleransi sikap dia? Apa harapanmu terhadap hubungan
kalian? Seberapa lama kamu bisa bertahan dan mempunyai tenaga untuk berada di
situasi sulit tersebut.
Mungkin pasangan kamu
juga tahu kalau hubungan kalian mempunyai masalah karena dia. Dan mungkin juga
dia merasa bersalah tapi tidak mempunyai daya untuk mengubah diri sendiri.
Mungkin dia juga sama capeknya dengan kamu menghadapi ini semua. Sebetulnya apa yang harus dilakukan bila
menghadapi situasi seperti ini.
Kenali Permasalahannya:
Kenali terlebih dahulu
apa yang mengganggu kamu dan membuat kamu tidak nyaman dari dia. Buat daftar
apa yang kamu sukai dari dai dan apa yang tidak kamu sukai.
Bangun komunikasi dengan
pasangan. Sampaikan apa yang kamu rasakan ke pasangan dan apa yang kamu
inginkan dari hubungan kalian.
Jangan menunda
permasalahan, segera ajak pasangan untuk mengahadapi bersama-sama permasalahan
kalian. Cari jalan keluar terbaik untuk kalian berdua.
Bangun komunikasi yang sehat
Bila kalian untuk
memutuskan mengatasi masalah ini bersama, bangun komunikasi yang sehat.
Usahakan tidak saling menyalahkan atau mencari kesalahan tetapi mengerti
keadaannya. Kalau perlu cari profesional untuk membantu kalian. Tidak usah
berusaha menggurui dan merasa diri yang benar. Fokus pada permasalahan dan
tidak mencari cari kesalahan atau mengungkit ungkit masalah yang telah lalu dan
tidak ada hubungannya dengan masalah ini.
Evaluasi kulaitas hubungan kalian
Bila semua sudah
dilakukan dan kamu merasa tidak ada perubahan sama sekali dan kamu masih merasa
sakit, menderita dan capek. Mungkin ini saatnya bertanya pada diri sendiri.
Apakah hubungan ini harus diteruskan atau tidak? Apa yang akan terjadi kalau
kamu meneruskan hubungan kalian itu? Kemungkinan terburuk apa yang akan terjadi
kalau kamu masih bersama dia atau berpisah dengan dia. Analisa baik buruknya
buat diri kamu sendiri. Bertanyalah pada diri sendiri Apakah kamu bahagia
dengan dia?
Relasi itu dibangun
bersama, tidak bisa hanya satu orang yang berusaha membangun relasi sementara
yang lain tidak. Kalau memang hubungan itu sudah tidak bisa dipertahankan
usahakan mengakirinya dengan kesadaran bukan karena marah. Tetapi sama-sama
sadar bahwa hubungan itu tidak bisa diteruskan. Membahagiakan pasangan itu
perlu tapi kita juga harus bisa membahagiakan diri sendiri. Kita tidak mungkin
mengorbankan diri sendiri terus menerus untuk dia tanpa memikirkan diri
sendiri. Tidak perlu merasa bersalah atau menyalahkan diri sendiri. Tetapi
pikirkan kepentingan kamu sendiri kebahagian kamu dan juga masa depan kamu.
0 comments:
Posting Komentar