Searching...
Senin, 31 Maret 2014

Pasanganku Orang yang Bermasalah, Bagaimana Mengubahnya?

Ada teman yang curhat kalau dia merasa capek dengan pasangannya. Pasangannya itu tidak punya semangat hidup dan tidak mau berusaha untuk membangun masa depan yang lebih baik. Dia sudah berusaha menasehati dan membantu tetapi masih saja seperti itu. Teman saya ini bertanya bagaimana caranya mengubah pasangannya ini?

Rena bercerita kalau pasangannya Shinta, itu suka sekali marah. Apa saja bisa memicunya untuk menjadi marah dan membuat Rena takut. Rena sangat mencintai Shinta dan dia ingin Shinta berubah. Rena ingin Shinta menjadi orang yang sabar dan bisa mengendalikan diri.

Cathy merasa capek dengan Ellen yang selalu mengeluh dan complain tentang apa saja. Ellen selalu saja berpikiran negaitif dan selalu curiga. Mereka sering bertengkar karena hal itu. Apa saja bisa dia komplain atau keluhkan. Mulai dari jalanan macet sampai makanan di restoran, kadang ketika hangout dia bisa mengeluh panjang lebar tentang seseorang.

Riris ingin putus dengan Sandy karena Sandy orangnya pemalas dan tidak mau bekerja. Selama 3 tahun berelasi, Riris yang selalu membiayai hidup mereka. Kalau bekerja, Sandy hanya bisa bertahan 3 bulan dan selalu dipecat karena tidak pernah disiplin. Sering terlambat, merokok waktu bekerja, sering menghilang dari pekerjaan dan masih banyak lagi. Dan dia selalu menyalahkan orang lain.

Pasangan bermasalah bisa bermacam-macam, mulai dari perilaku yang negatif, pemabuk, penjudi, suka marah, melakukan kekerasan, atau yang ringan tetapi akan menganggu lama-lama. Kata orang berelasi atau memilih pasangan itu seperti memilih kucing dalam karung. Kita tidak pernah tahu sifat pasangan yang sebenarnya sampai kita tinggal bersama. Berbeda pandangan, berbeda kebiasaan itu biasa tetapi kalau kebiasaan atau perilaku itu sudah menganggu kita, apa yang harus dilakukan.  

Banyak pasangan lesbian yang bertahan dalam lingkaran relasi yang tidak sehat. Mereka tidak ingin putus nyambung dalam berelasi dan ingin mempunyai relasi yang bisa bertahan sampai puluhan tahun. Mereka berusaha mengubah pasangannya seperti yang diinginkan. Ada yang mengatakan”Sebetulnya dia itu baik mbak kalau lagi nggak kumat!” atau “Dia itu cinta mati sama saya, Kak!, tapi sifatnya itu lho yang kadang membuat saya capek!”  Yang selalu menjadi pertanyaan teman-teman adalah “Bagaimana ya Kak mengubah pasangan saya?”

Perlu diingat bahwa kita tidak bisa mengubah orang lain, apalagi kalau yang bersangkutan tidak mau atau tidak merasa kalau dirinya bermasalah. Kita tidak bisa menolong orang lain kalau orang tersebut merasa tidak perlu pertolongan. Kita tidak bisa mengubah pasangan kita tapi yang bisa kita lakukan adalah seberapa besar kita mau bertoleransi dengan sikap atau sifat pasangan tanpa menyakiti diri sendiri.

Ingat!Kamu tidak bisa mengubah pasanganmu. Kamu harus bisa menerima kenyataan kalau Dia tidak bisa diubah sesuai keinginanmu tetapi kamu bisa mengubah dirimu sendiri. Mengubah diri bagaimana menghadapi situasi yang sulit, menghadapi perilaku pasangan tanpa merasa tersakiti atau menderita. Kamu harus bertanya pada diri sendiri. Seberapa kuat kamu bisa mentoleransi sikap dia? Apa harapanmu terhadap hubungan kalian? Seberapa lama kamu bisa bertahan dan mempunyai tenaga untuk berada di situasi sulit tersebut.

Mungkin pasangan kamu juga tahu kalau hubungan kalian mempunyai masalah karena dia. Dan mungkin juga dia merasa bersalah tapi tidak mempunyai daya untuk mengubah diri sendiri. Mungkin dia juga sama capeknya dengan kamu menghadapi ini semua.  Sebetulnya apa yang harus dilakukan bila menghadapi situasi seperti ini.

Kenali Permasalahannya:
Kenali terlebih dahulu apa yang mengganggu kamu dan membuat kamu tidak nyaman dari dia. Buat daftar apa yang kamu sukai dari dai dan apa yang tidak kamu sukai.
Bangun komunikasi dengan pasangan. Sampaikan apa yang kamu rasakan ke pasangan dan apa yang kamu inginkan dari hubungan kalian.
Jangan menunda permasalahan, segera ajak pasangan untuk mengahadapi bersama-sama permasalahan kalian. Cari jalan keluar terbaik untuk kalian berdua.

Bangun komunikasi yang sehat
Bila kalian untuk memutuskan mengatasi masalah ini bersama, bangun komunikasi yang sehat. Usahakan tidak saling menyalahkan atau mencari kesalahan tetapi mengerti keadaannya. Kalau perlu cari profesional untuk membantu kalian. Tidak usah berusaha menggurui dan merasa diri yang benar. Fokus pada permasalahan dan tidak mencari cari kesalahan atau mengungkit ungkit masalah yang telah lalu dan tidak ada hubungannya dengan masalah ini.

Evaluasi kulaitas hubungan kalian
Bila semua sudah dilakukan dan kamu merasa tidak ada perubahan sama sekali dan kamu masih merasa sakit, menderita dan capek. Mungkin ini saatnya bertanya pada diri sendiri. Apakah hubungan ini harus diteruskan atau tidak? Apa yang akan terjadi kalau kamu meneruskan hubungan kalian itu? Kemungkinan terburuk apa yang akan terjadi kalau kamu masih bersama dia atau berpisah dengan dia. Analisa baik buruknya buat diri kamu sendiri. Bertanyalah pada diri sendiri Apakah kamu bahagia dengan dia?


Relasi itu dibangun bersama, tidak bisa hanya satu orang yang berusaha membangun relasi sementara yang lain tidak. Kalau memang hubungan itu sudah tidak bisa dipertahankan usahakan mengakirinya dengan kesadaran bukan karena marah. Tetapi sama-sama sadar bahwa hubungan itu tidak bisa diteruskan. Membahagiakan pasangan itu perlu tapi kita juga harus bisa membahagiakan diri sendiri. Kita tidak mungkin mengorbankan diri sendiri terus menerus untuk dia tanpa memikirkan diri sendiri. Tidak perlu merasa bersalah atau menyalahkan diri sendiri. Tetapi pikirkan kepentingan kamu sendiri kebahagian kamu dan juga masa depan kamu. 

0 comments:

Posting Komentar

 
Back to top!