Searching...
Kamis, 25 Agustus 2011

Kelainan Psikologis Pemicu Kekerasan dalam Relasi Lesbian

Saya mempunyai teman pasangan lesbian yang kalau berantem pasti ada unsur kekerasan yang femme kadang pipinya lebam dan yang butch kadang terdapat luka bekas cakaran.  Dan ketika habis berantem mereka menjadi sangat mesra sehingga akhirnya menjadi seperti kecanduan keduanya. Pertama kali bertengkar yang butch menampar sekali dan sang femme menangis lalu sang butch minta maaf, berjanji tidak akan mengulangi. Sikapanya menjadi sangat baik dan memberi hadiah sebagai permintaan maaf. Lalu ketika pertengkaran berikutnya sang femme mulai menantang untuk ditampar dari yang sekali sampai menjadi dua kali dan mulai saling balas. Tidak hanya itu sampai ada asbak terbang, piring terbang.  Sang butch mengatakan dia sebetulnya tidak ingin melakukan itu. Tetapi setiap kali bertengkar selalu sang femme menantang dia untuk memukul sampai dia kehilangan kesabarannya. Padahal dia sendiri tidak ingin melakukannya. Tidak hanya itu setelah bertengkar mereka berhubungan seks dengan sangat hebat dan orgasme berkali-kali.

Adalagi pasangan lainnya yang femme bekerja di sebuah perusahaan dengan karir dan gaji yang cukup baik, sedangkan sang butch belum bekerja. Pekerjaannya hanya mengantar jemput sang femme ke kantor dan menemani atau mengantar kemanapun sang femme pergi. Pertama-tama sang femme merasa senang dan merasa diperhatikan dan dilindungi. Dia tidak keberatan membiayai hidup mereka berdua. Semua kebutuhan sang Butch dipenuhi mulai dari rokok, bensin sampai dengan pakaian dan kebutuhan lainnya. Tetapi makin lama permintaan sang butch makin banyak dan dia juga mulai melarang sang femme untuk bergaul dengan teman-temannya. Tidak hanya itu dengan uang sang femme dia mulai berkencan dengan perempuan lain ketika sang femme sedang bekerja. Ketika ditanya untuk apa dia minta uang sang butch lansung marah dan tersinggung dan membuat sang femme merasa bersalah dan akhirnya mengabulkan permintaannya.

Dan pasangan lainnya, sang femme yang suka sekali merendahkan pasangannya di depan teman-temannya meskipun kesannya bercanda tetapi itu sering dilakukan. Begitupula kalau sedang bertengkar sang femme seringkali menghina dan merendahkan sang butch. Sang femme seringkali meremehkan sang Butch dan selalu membandingkan dengan orang lain. Tapi bila sang butch mau memutuskan dia selalu menangis dan meminta sang butch jangan meninggalkan dia. Dia mengatakan kalau dia melakukan itu karena takut kehilangan dan dia meanganggap sang butch adalah miliknya dan orang lain tidak boleh menyentuhnya.

Sering tanpa kita sadari,  kita terlibat dalam kekerasan dalam relasi, entah itu sebagai korban atau sebagai pelaku. Ketika sedang PDKT kita tidak pernah tahu pasangan kita itu seseorang yang bisa melakukan kekerasan atau tidak, atau pasangan kita sebagai pemicu keluarnya sifat kita yang membuat kita sebagai pelaku. Dan yang sering terjadi adalah pasangan yang mengalami kekerasan akan mengalami lagi dan lagi seperti siklus yang tidak bisa dihentikan. Pelaku selalu menyesali perbuatannya dan minta maaf serta berjanji tidak akan mengulangi tetapi bila ada pemicu atau konflik maka kekerasan itu terulang lagi. Dan korban menganggap bahwa apa yang dilakukan pasangan karena kekhilafan sesaat dan berharap dia akan berubah. Kadang korban merasa dia yang menyebabkan pelaku seperti itu dan tidak menyadari kalau dirinya adalah korban kekerasan. Sehingga ketika pelaku meminta maaf dia pun akan luluh dan berharap keadaan akan berubah.
Mari kita ketahui apakah kamu sebagai pelaku atau sebagai korban kekerasan dalam relasimu.  Apa dan bagaimana kekerasan dalam relasi itu.

Kekerasan dalam relasi banyak sekali bentuknya bisa
·         kekerasan fisik - memukul, memukul, menendang, menampar, mencakar, mengigit.
·         Ancaman kekerasan bisa terhadap kamu atau diri sendiri, misalnya dia mengancam kamu dengan menyakiti dirinya sendiri atau mengancam untuk bunuh diri.
·         Kekerasan seksual, memaksa pelakukan hubungan seks meskipun kamu tidak menginginkan, pelecehan atau perkosaan.
·         Bullying.
·         Penghinaan, ejekan konstan, merendahkan pasangan, merusak atau kritik, mengucapkan kata-kata yang menyakiti, atau mengatakan korban yg menyebabkan dia seperti ini.
·         Minta uang melebihi yang dibutuhkan, meminta kamu membiayai hidupnya sementara dia enak-enakan, memeras kamu, mengatur uangmu, menjatah uangmu, atau menelantarkanmu.
·         Mencegah atau melarang kamu bekerja, selalu mengecek keberadaan atau telpon, sms terus sehingga mengganggu kerjamu. Marah-marah bila kamu tidak mengangkat telponnya atau membalas smsnya, membaca atau mengecek semua sms atau emailmu.
·         Mengontrol kamu untuk keluar rumah, berapa lama kamu bisa keluar dan siapa kamu dapat bertemu.
·         Memaksakan kehendak dan memaksa kamu menuruti semua keinginannya kalau tidak dituruti dia bisa marah-marah.

Banyak hal yang bisa menjadi penyebab kekerasan dalam relasi lesbian dan yang perlu diwaspadai kalau kekerasan itu  dikarenakan antara lain : 
SM atau sadomasochism, orang yang suka menyiksa atau suka disiksa. Menikmati rasa sakit secara fisik atau psikologis baik karena dorongan seksual atau bukan. Pelaku mendapatkan kepuasan seksual dengan melihat pasangannya menderita. Misal ketika pasangan tidak ingin melakukan hubungan seks dan pelaku tetap memaksa maka ketika korban merasa kesakitan atau menangis karena aktifitas tersebut, pelaku justru mendapat kepuasan.
Ds atau Dominance and submission kalau saya bisa menyamakan hal ini seperti Penguasa dan budaknya. Dominance itu orang yang suka mendominasi, mengatur, atau  mengontrol pasangan dan Submission orang yang menurut didominasi atau dikontrol oleh pasanagn dan biasanya lebih cenderung secara emosional. Biasanya Submission akan kesulitan melepaskan diri dari kekuasaan Dominance. Misalnya si Dominan memaksakan sesuatu dan si Submissive menurut aja karena tidak ingin menyakiti atau tidak ingin dia marah. 

Posesif : Perasaan ingin memiliki dan menguasai pasangan secara berlebihan, dengan tingkat cemburu yang berlebihan dan kadang juga menyangkut harga diri, perasaan takut dan tidak aman. Selalu merasa takut kehilangan pasangan. Penyebab orang posesif biasanya karena tidak percaya diri dan sulit mendapat pasangan sehingga ketika memiliki pasangan dia akan takut kehilangan dan berusaha melindungi pacarnya dengan segala cara. Bisa karena mempunyai pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan seperti ditinggal pasangan, pasangan selingkuh atau merasa dikhianati pasangan. Banyak yang mengatakan bahwa lesbian mempunyai kecenderungan untuk menjadi posesif. Lesbian yang menjadi posesif karena dia belum bisa menerima dirinya secara penuh dan mempunyai rasa percaya diri yang rendah. Pernah mempunyai pengalaman yang tidak menyenangkan dalam berelasi. Merasa kesulitan untuk mendapatkan pasangan jadi ketika mempunyai pasangan dia akan berusaha menjaganya secara berlebihan.

Boderline : Orang dengan kepribadian borderline cenderung sukar mengendalikan emosinya, terutama tatkala marah. Ketika marah ia berubah menjadi kejam dan keras, seakan-akan menjadi diri yang berbeda. Tidak jarang ia main pukul tanpa mempedulikan akibatnya. Sering Berpikir hitam-putih dan cenderung sulit melihat sisi abu-abu dari suatu permasalahan. Ia cenderung melihat segalanya secara kaku dan sepihak, seperti benar-salah, baik-buruk, teman-musuh. Kehendaknya kadang sukar dibendung dan jika gagasannya tidak diterima, ia pun susah menerimanya. Takut kehilangan atau ditinggalkan. Cenderung menguasai pasangan. Relasinya terbatas dan tidak mendalam; kalaupun mendalam, ia cenderung berusaha menguasai pasangan. Ia menuntut perhatian dan pengabdian penuh dari pasangannya tanpa kompromi. cenderung kemampuan untuk berempati dan berbelas kasih lemah. Kalaupun ia berbelas kasihan, itu lebih disebabkan oleh emosi sesaatnya, bukan oleh pertimbangan yang empatik. Dan oleh karena ia hanya menyerap tuntutan, pada akhirnya ia memberlakukan tuntutan yang sama pada dirinya dan orang lain. Ia tidak mengenal belas kasihan pada diri atau orang lain. Itu sebabnya ia sukar mengerti kelemahan orang dan memiliki kesabaran yang tipis.

SOLUSI
Cinta kadang buta sehingga kita tidak bisa melihat bahwa kita telah menjadi korban atau menjadi pelaku dalam kekerasan dalam relasi. Kita baru sadar ketika aktivitas kita atau kualitas hubungan itu mulai terganggu. Atau kita mulai sadar ketika sikap atau apa yang dilakukan pasangan membuat kita tidak nyaman dan kita mulai sering bertengkar karena hal itu.

Sebelum mencari solusi, mulailah bertanya pada diri sendiri, khususnya buat korban kekerasan dalam relasi. Apakah kamu masih ingin meneruskan hubungan ini? Apakah hubungan ini memang layak dipertahankan? Apakah dia memang berarti dan layak untuk dijadikan pasangan? Apakah dia memang tahu kalau dia telah menjadi pelaku dan Apakah dia mau berubah? Sering kali pelaku tidak menyadari kalau dia telah melakukan kekerasan dalam relasi. Biasanya pelaku menganggap apa yang dia lakukan karena dia mencintai pasangannya. Atau dia menganggap apa yang dilakukan itu untuk kebaikan pasangan itu sendiri.

Kalau gangguan kepribadian yang menyebabkan kekerasan dalam relasi masih dalam tahap yang ringan mungkin kamu masih bisa membantu dengan syarat dia tahu dan mau berubah.
Apa yang harus dilakukan untuk korban kekerasan dalam relasi lesbian :
·         Kenali diri sendiri sebelum menolong orang lain. Kenali kekuatan dan limit kamu. Apakah kamu cukup sabar dan punya kekuatan menghadapi dia?
·         Belajar berperilaku asertif dan bisa mengkomunikasikan semua masalah tanpa emosi.
·         Tidak terpancing emosi pasangan ketika sedang marah
·         Bila dengan kata-kata sudah tidak bisa menenangkan dia segeralah bertindak. Misal ketika dia sedang marah dan dia menolak untuk ditenangkan, tinggalkan ruangan dan keluar berjalan-jalan atau kalau perlu pergi menginap dirumah teman.  
·         Harus bisa membedakan antara kasihan dan belas kasih. Jangan mengkasihani pelaku karena dengan begitu anda akan sulit membantu dan akan menjadi lingkaran kekerasan yang tak kunjung berhenti. Anda harus bisa tegas agar bisa bertindak dengan tepat.
·         Jangan mencari-cari alasan pembenaran dan merasionalisasi sikap dia terhadap anda.
·         Kalau kamu merasa sudah tidak bisa lagi bersama dia segera putuskan hubungan dan persiapkan diri untuk menghadapi tindakan yang tidak menyenangkan dari pelaku (missal : menjelek-jelekan anda di depan teman-teman, di Facebook, Tweeter, terror, stalking, ancaman, dll) . Segera cari bantuan bila diperlukan.

Apa yang harus dilakukan untuk berubah
·         Bertekad dan kemauan untuk berubah, menyadari keadaan diri dan memiliki keinginan,motivasi untuk berubah menjadi lebih baik.
·         Meningkatkan rasa percaya diri, belajar untuk mencintai diri sendiri dan meningkatkan rasa percaya diri dan juga memperluas pergaulan. 
·         Mengetahui dan mengenali gejala atau symptom yang muncul kearah kekerasan. 
·         Belajar untuk mempercayai pasangan dan memberi kebebasan pasangan.
·         Minta pasangan untuk mengingatkan bila kamu merasa gejala akan muncul.
·         Belajar mengkomunikasikan segala sesuatu tanpa emosi
·         Bila keadaan makin parah segera cari bantuan professional untuk menolong kamu.

Jangan biarkan kekerasan sebagai bagaian dari hubungan kita. Kenali diri kamu dan pasanganmu. Bangun hubungan yang sehat dan saling mendukung keberhasilan satu sama lain

Saling mencintalah, namun jangan sampai kalian membelenggu cinta;
biarkanlah cinta itu bergerak senantiasa seperti aliran air sungai
yang mengalir lincah di antar kedua belahan jiwa.
Saling isilah piala minumanmu, tapi jangan minum dari satu piala.
Saling bagilah rotimu, tapi janganlah kau makan dari piring yang sama.
Bernyanyilah dan menarilah bersama-sama dalam segala suka cita,
namun biarkanlah masing-masing menghayati akan ketunggalan-Nya.
Tali rebana memiliki suara masing-masing,
tapi akan menjadi lebih indah jika dipetik secara bersamaan.
Berikanlah hatimu, namun jangan saling menguasakannya,
sebab hanya Tangan Kehidupan yang akan mampu menggapainya.
Tegaklah berdiri berjajar, namun jangan terlalu dekat.
Bukankah tiang-tiang penyangga candi tidak dibangun terlalu rapat?
Dan pohon jati serta cemara, tidak tumbuh dalam bayangan satu dengan lainnya.
(diambil dari buku Sang nabi- khalil gibran)

1 comments:

 
Back to top!